Arti Kebencian Dialektis
Anda yang sampai di halaman web ini pasti sedang mencari arti istilah "kebencian dialektis" yang menjadi populer di pertengahan November 2023. Jadi, apa arti sebenarnya?
Pada tanggal 16 November 2023, di X (dulu bernama Twitter) ada tweet berbahasa Inggris seperti ini: "AAA communities have been pushing the exact kind of dialectical hatred against BBB that they claim to want people to stop using against them." yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Komunitas AAA telah mendorong jenis kebencian dialektis terhadap BBB yang mereka klaim ingin orang-orang berhenti menggunakannya untuk melawan mereka".
Catatan: AAA dan BBB adalah nama ras yang sebaiknya tidak ditulis di sini, sebab fokus kita adalah memahami arti istilah "dialectical hatred" atau "kebencian dialektis" yang tidak lazim diucapkan dalam percakapan bahasa Indonesia sehari-hari.
Tweet di atas menjadi perbincangan hangat karena menyangkut Elon Musk dan X (dulu bernama Twitter yang kini dimiliki oleh Elon Musk). Gara-gara ini, perusahaan-perusahaan besar menghentikan memasang iklan di X. Perusahaan-perusahaan itu adalah: Apple, Comcast/NBC Universal (induk dari CNBC.com), Disney, IBM, Lions Gate, Paramount Global, dan Warner Bros. Discovery.
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada penjelasan tentang istilah "Kebencian Dialektis". Di Google Search pun tidak ada. Oke, saatnya bertanya ke AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan.
Ternyata bertanya ke AI pun tak semudah seperti biasanya. Ketika saya mencoba bertanya ke Microsoft Bing Chat dengan mencantumkan langsung kalimat yang dimaksud, jawabannya normatif. Mungkin karena ini menyangkut tentang ras tertentu yang akhirnya malah jawaban AI menjadi berbelit-belit.
Bing Chat Kusut. Saya tidak menyerah. Saya mencoba bertanya ke AI lain —yaitu ChatGPT yang pengetahuannya baru sampai tahun 2022— tentunya dengan menyamarkan menjadi AAA dan BBB. Setelah disamarkan, barulah jawabannya jelas. Jawaban ChatGPT adalah seperti ini:
Dalam konteks ini, mungkin ada suatu situasi di mana komunitas AAA mengkritik atau menentang tindakan tertentu yang dianggap sebagai kebencian atau diskriminasi terhadap mereka, tetapi sebenarnya mereka juga terlibat dalam perilaku serupa terhadap kelompok BBB. Ini menciptakan paradoks atau kontradiksi, di mana tindakan mereka tidak sesuai dengan nilai atau prinsip yang mereka klaim terapkan.
Hal ini dapat mencerminkan ketidaksesuaian antara retorika dan tindakan dalam konteks kebijakan atau gerakan sosial tertentu. Dalam hal ini, penulis mungkin ingin menyoroti ironi atau paradoks perilaku tersebut.
Singkatnya: “Kebencian dialektis” dapat merujuk pada kebencian yang muncul dari perdebatan atau diskusi yang bertentangan.
Nah, kurang lebih seperti itu gambarannya. Semoga membantu.