Harga Dirimu Tidak Abadi
Harga diri bukanlah tentang mempertaruhkan nyawa, tetapi tentang memilih melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat sebelum kita hilang dan dilupakan, seperti setitik debu di antara miliaran usia Bumi.
Seberapa penting harga dirimu? Beberapa orang bahkan memilih mempertaruhkan nyawa hanya karena matanya ditatap kemudian merasa itu adalah tindakan melecehkan harga dirinya.
Oke, mari renungkan ini. Usia Bumi adalah 4,54 miliar tahun. Manusia modern atau Homo sapiens diperkirakan mulai muncul di Bumi sekitar 300.000 tahun yang lalu. Sedangkan manusia modern dalam bentuk seperti sekarang ini —dengan otak besar dan tubuh yang ramping— baru muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu.
Atau jangan jauh-jauh. Enmebaragesi (Raja Sumeria) hidup pada sekitar tahun 2600 SM. Khufu (Firaun Mesir Kuno yang membangun Piramida Besar di Giza) hidup sekitar tahun 2589-2566 SM. Sekarang pertanyaannya: Apakah Enmebaragesi pernah dihina? Kalimat hinaan apakah yang pernah dilontarkan orang untuk Khufu? Siapakah pengawal pribadinya yang rela mati untuk melindungi sang Raja? Jawabannya: Tidak ada yang tahu.
Dua ratus tahun lalu, di daerah tempat anda berada, mungkin ada jagoan yang membunuh orang lain hanya karena dihina. Siapakah dia? Tidak ada yang tahu. Di mana kuburannya? Juga tidak ada yang tahu. Bila sekarang kita menghina dia, apakah dia akan bangkit dari kubur untuk membela harga dirinya? Tidak. Lalu apa bedanya harga diri ketika masih hidup dan ketika telah mati?
Kita yang sekarang hidup, hampir pasti hanya akan dikenang sampai sejauh cucu kita. Setelah itu? Hilang seperti debu. Tak ada yang mengenang. Tak ada yang peduli apakah dulu kita sangat dihormati ataukah hidup terhina.
Jadi intinya begini. Kalau di tengah jalan kita dipelototi preman, atau diteriaki bodoh, cukuplah tersenyum. Tak perlu membela harga diri dengan cara berkelahi. Itu konyol. Harga diri anda tidak akan dikenang orang-orang yang hidup di tahun 2223!
Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun. Sampai sekarang masih ada, karena adanya keseimbangan, dan ada yang menyeimbangkan. Bila kita dihina orang lain, berarti terjadi ketidakseimbangan. Silakan pilih: Anda yang menyeimbangkan dengan cara berkelahi dengannya, atau biarkan saja sampai kelak ada orang lebih kuat yang akan menyeimbangkan untuk anda.
Jangan pertaruhkan nyawa hanya untuk mempertahankan ego harga diri. Lain halnya bila kita dipukuli dan terancam mati. Kita wajib melawan untuk membela diri. Tapi kalau cuma dihina, biarkan saja. Orang lain (orang ke tiga) bisa menilai mana yang sesungguhnya terhormat. Kalau anda dihina kemudian anda memilih mengalah, orang-orang akan simpati pada anda.
Hidup ini singkat. Kita sulit hidup sampai 100 tahun. Manfaatkan waktu yang singkat ini untuk mengerjakan hal-hal lain yang lebih bermanfaat, sebelum akhirnya nanti kita (berikut harga diri) hilang dan dilupakan orang, seperti setitik debu yang ditiup angin, seperti sedetik waktu di antara miliaran usia Bumi.
Kita bukan apa-apa.
Tangerang, 24 April 2023.
Mawan A. Nugroho.