Kemalasan Adalah Candu
Kemalasan adalah racun yang mengalir dalam aliran diam, meracuni kehidupan dengan cara yang merugikan dan merusak. Ia mampu mengambil apa yang seharusnya menjadi peluang, mengubahnya menjadi kerugian dan menutup pintu kesuksesan.
"Siapa yang ketika SD ikut Pramuka?" tanya saya ke murid-murid SMK.
Semua tunjuk jari.
"Ketika ada kegiatan mencari jejak atau berkémah, apakah kalian merasa capék?"
Sebagian menjawab capék. Sebagian menambahkan, "Capék tapi senang pak!"
"Berapa hari rasa capék itu bertahan?"
Ada yang menjawab sehari. Ada yang menjawab beberapa hari.
"Sekarang tidak terasa capék kan?"
Meréka mengangguk tanda meng-iya-kan.
"Begitu pun dengan pelajaran. Kalau sekarang kalian merasa capék karena harus membawa laptop ke sekolah, dan karena harus berpikir menjawab soal, tapi capéknya hanya hari ini. Bésok rasa capék itu akan hilang. Kemudian kalian segar, sama segarnya dengan yang hari ini malas membawa laptop dan malas berpikir. Tapi ada perbédaan. Yang rajin mendapat nilai bagus. Yang malas mungkin setelah rémédial akan mendapat nilai KKM saja. Nah, nanti ketika kalian melamar pekerjaan, perusahaan akan melihat nilai itu untuk menjadi salah satu bahan pertimbangan. Yang nilainya KKM pasti menyesal dan mungkin datang ke sekolah minta agar nilainya diubah menjadi lebih bagus. Tapi terlambat. Nilai itu akan tetap seperti itu seumur hidup."
Ceramah yang agak panjang. Tapi ternyata cukup ampuh membuat meréka kembali bersemangat belajar.
Ingat: Kemalasan adalah candu. Sekarang membuat kalian merasa nikmat, tapi di masa depan kalian akan menyesalinya seumur hidup.