LMS Moodle
"Learning Management Systems (LMS) telah menjadi teknologi terdepan dalam pendidikan jarak jauh dan e-learning. Mereka memungkinkan pelajar dan pengajar untuk terhubung secara online, berinteraksi dengan materi pembelajaran dan satu sama lain..." (Sir John Daniel).
Peserta Guru Keahlian Ganda atau Peserta Pendidikan Calon Guru Penggerak pasti pernah memakai LMS, walau pun belum menyadari bahwa yang dipakainya itu adalah Moodle. Selain Moodle, ada alternatif lain yaitu Google Classroom, Edmodo, Schoology, dan ATutor.
Moodle adalah LMS (Learning Management System) terbanyak dipakai. Kampus-kampus terkenal dalam maupun luar negeri, dan pelatihan-pelatihan tingkat Nasional pun memakai LMS Moodle.
Beberapa alasan yang menyebabkan Moodle dipilih:
- Open Source. Siapa pun bisa melihat kode sumber (ditulis dalam bahasa pemrograman komputer) kemudian boleh memodifikasi sesuai keinginan.
- Bisa dipasang di server sendiri sehingga datanya tidak tersandera. Kapan pun dibutuhkan, data bisa di-backup atau dipindahkan ke server lain. Ini berbeda dengan Google Classroom yang memakai servernya Google. Kita tidak bisa memasang Google Classroom di server sendiri, misalkan di server bekas UNBK.
- Fitur pada Moodle paling lengkap. Bila dirasa kurang, masih banyak plugin yang bisa dipilih untuk memperkaya Moodle.
Sampai tulisan ini dibuat (5 November 2022) saya mengelola LMS untuk 5 sekolah, 1 perguruan tinggi, dan 1 lembaga konsultan psikologi pendidikan. Jumlah murid persekolah rata-rata 1000 orang.
Saya tidak hanya mengelola dan merawat server serta memasang Moodle di server tersebut, tapi juga menambahkan beberapa fitur yang tidak ada di LMS Moodle lain yaitu:
- Menambahkan beberapa kode agar murid makin sulit meng-kopas (copy paste) teks. Tujuan murid melakukan ini adalah untuk mem-paste-kan soal ke ChatGPT atau mencari di Google Search.
- Mencegah murid membuka tab peramban baru atau membuka aplikasi baru. Bila murid melakukan ini, maka dalam beberapa detik akan dipaksa keluar (sign out).
- Menambahkan kode program komputer agar password pada Quiz selalu diubah tiap beberapa menit. Ini mencegah murid yang dipaksa sign out untuk mengulang atau melanjutkan Quiz. Password terbaru ada di ponsel guru pengawas, yang tetap dapat berfungsi sekalipun tidak mendapat sinyal internet.
- Menyediakan kode program komputer yang mampu membuat form daftar hadir suatu Quiz. Panitia ujian bisa mencetaknya untuk ditandatangani para murid. Di situ ada informasi tambahan kapan murid mulai mengerjakan soal dan kapan murid melakukan "Submit dan Finish" (walau pun Dunia telah bergerak ke arah paperless, tapi yang namanya hardcopy masih diperlukan untuk tujuan administratif misalkan saat diadakan pemeriksaan).
UJI COBA GRATIS
Nah, khusus untuk bapak/ibu Calon Guru Penggerak atau Guru Penggerak yang ingin mencoba Moodle untuk pembelajaran di kelas yang diampuh, saya mungkin bisa memberi akun gratis untuk bapak/ibu guru beserta murid-muridnya. Maksimal 2 kelas saja, tapi nanti bisa ditambah bila server belum sibuk. Karena kapasitas server yang terbatas, saya hanya bisa memberi untuk beberapa guru saja. Course dan user yang tidak aktif akan dihapus agar bisa dipakai oleh guru lain.
Data yang dibutuhkan adalah:
- Guru: NUPTK, nama, email.
- Murid: NISN, nama, kelas, email.
Email harus berdomain gmail.com atau belajar.id.
Mohon maaf bapak/ibu. Penawaran di atas hanya sampai kapasitas server masih memadai. Bila dianggap sibuk, maka terpaksa ditutup. Karena server uji coba ini ditumpangkan di server Mawan.id yang hanya memakai 4 vCPU dan RAM 8 GB, maka LMS ini juga hanya cocok untuk belajar-mengajar sehari-hari, bukan untuk ulangan umum seperti PAS/PAT.
Walau pun LMS Moodle ini menumpang di server Mawan.id yang spec-nya rendah, tapi telah dioptimalkan semaksimal mungkin, misalkan dengan cara:
- Memanfaatkan Redis, aspell, dot, goscript, pdftoppm, dan python 3.
- PostgreSQL 14.5 dan PHP 7.4 telah di-tunning seoptimal mungkin, disesuaikan dengan jumlah RAM dan prosesor.
- Untuk pengiriman email pemberitahuan dan reset password, telah diset pengaturan SPF, DKIM, dan DMARC agar email yang dikirim oleh Moodle bisa masuk ke inbox pengguna (user), tidak masuk ke folder spam.
Bila uji coba di atas ingin dilanjutkan pada skala yang lebih besar (misalkan untuk dipakai ulangan umum oleh satu sekolah dengan jumlah murid 1000 sampai 1500 orang) saya siap membantu menyiapkan server dengan biaya murah. Sila hubungi saya secara japri untuk perkiraan biayanya.
Semoga berguna. Mari bergerak dan berdampak!
Mawan A. Nugroho.
CGP angkatan 7.
Mawan.id, Mawan.net, dan Mawan.org adalah website pribadi yang dikelola untuk memajukan pendidikan di Indonesia.