Pendampingan Individu

Apa itu Pendampingan Individu pada Pendidikan Calon Guru Penggerak? Temukan bagaimana Pendampingan Individu menjadi faktor penting transformasi guru dalam menciptakan pembelajaran yang inspiratif dan berpusat pada peserta didik.

Pendampingan Individu
Ibu Pajarwati (PP) dan bapak Mawan (CGP) ketika PI terakhir.

Pendampingan Individu adalah proses coaching dan mentoring yang dilakukan oleh Pengajar Praktik (PP) kepada Calon Guru Penggerak (CGP). Tujuan utama dari pendampingan ini adalah untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran dari daring dan lokakarya, sehingga mereka mampu mengembangkan diri sendiri dan guru lain melalui refleksi, berbagi, dan kolaborasi, serta merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua​.

Lebih lanjut, Pendampingan Individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga Calon Guru Penggerak mampu:

  1. Mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi;
  2. Memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
  3. Merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.

Proses pendampingan individu berlangsung sekitar satu bulan sekali sepanjang proses Pendidikan Guru Penggerak, dan dilakukan kurang lebih 1 pekan sebelum Lokakarya. Dalam setiap bulannya, Pengajar Praktik akan mengunjungi sekolah Calon Guru Penggerak selama 4 jam pelajaran (3 x 60 menit) untuk mengamati kegiatan pembelajaran dan perubahan yang terjadi di sekolah sebagai implementasi pembelajaran daring dan lokakarya serta mengajak mereka merefleksikan prosesnya.

Ada 6 Pendampingan Individu selama proses Pendidikan Calon Guru Penggerak. Secara singkat, berikut ini adalah gambarannya.

Pendampingan Individu ke 1.
Tema: Refleksi awal kompetensi guru penggerak.
Fokus:

  • Diskusi tantangan belajar daring
  • Refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara
  • Diskusi pembuatan kerangka portofolio
  • Diskusi peta posisi diri dan rencana pengembangan diri dalam kompetensi guru penggerak

Pendampingan Individu ke 2.
Tema: Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus:

  • Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
  • Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
  • Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1
  • Mengkomunikasikan visi dan prakasra perubahan ke KS dan warga sekolah dengan dimoderasi oleh PP

Pendampingan Individu ke 3.
Tema: Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid
Fokus:

  • Refleksi hasil survei (umpan balik 360 derajat) dan penilaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak
  • Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional
  • Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)

Pendampingan Individu ke 4.
Tema: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran
Fokus:

  • Observasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional.
  • Penilaian Observasi Praktik Pembelajaran

Pendampingan Individu ke 5.
Tema: Rancangan Program yang Berpihak pada Murid
Fokus:

  • Refleksi penerapan aksi nyata modul 3.1
  • Diskusi rancangan program yang berdampak pada murid
  • Diskusi perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 3 untuk berbagi ke rekan sejawat
  • Penilaian praktik coaching

Pendampingan Individu ke 6
Tema: Refleksi perubahan diri dan dampak pendidikan
Fokus:

  • Persiapan panen hasil belajar
  • Pengumpulan survei umpan balik dan refleksi hasil survei tentang kompetensi guru penggerak (umpan balik 360 derajat)
  • Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak pada diri guru dan murid yang terjadi
  • Penilaian pemetaan aset; diskusi apakah tujuan program sudah dikomunikasikan ke warga sekolah

Sebagai kesimpulan, Pendampingan Individu bukan hanya sekadar proses bimbingan, melainkan sebuah upaya holistik untuk memupuk potensi CGP menjadi pemimpin pembelajaran yang berdaya dan berdampak. Melalui pendampingan yang intensif dan personal, diharapkan setiap CGP mampu menghadirkan perubahan nyata di kelas, sekolah, dan komunitas mereka, sehingga pendidikan di Indonesia terus berkembang menuju arah yang lebih baik.